Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkuman SBdP Kelas 6 SD Tema 7 Kepemimpinan

Rangkuman Tema 7 Kepemimpinan Kelas 6 SD Mapel SBdP - Halo sobat sekodas.com, pada kesempatan kali ini admin ingin menyajikan rangkuman pada tema 7 yakni kepemimpinan untuk adik-adik kelas 6 SD semester 2 pada mata pelajaran SBK (Seni Budaya dan Prakarya).

rangkuman sbdp kelas 6 tema 7 semester 2

Rangkuman tema 7 kelas 6 mapel SBdP ini sudah mencakup mulai dari subtema 1, 2, dan 3 semester 2 (genap). Semoga rangkuman yang kami sajikan ini dapat bermanfaat atau memudahkan adik-adik kelas 6 dalam belajar.

Rangkuman materi pada tema 7 bagi kelas VI SD mata pelajaran SBdP ini kami cuplik dari yang penting-penting saja pada materi-materi yang ada pada buku.

Rangkuman SBdP Kelas 6 SD Tema 7 Kepemimpinan

Interval nada merupakan jarak antamada dalam sebuah lagu, baik jarak nada ke atas atau ke bawah. Interval nada digunakan untuk membentuk melodi atau harmoni pada sebuah lagu Tiap lagu memiliki interval nada untuk menciptakan melodi lagu. Melodi merupakan serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan menyeluruh.

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh buah nada. Tangga nada ini menggunakan dua macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah). Tangga nada diatonis dibagi menjadi dua macam, yaitu tangga nada mayor dan nada minor. Tangga nada diatonis mayor memiliki interval (jarak nada) 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1/2 Tangga nada mayor umum digunakan untuk lagu-lagu pop yang bernuansa ceria, semangat, dan bahagia.

Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor terurai sebagai berikut.

1. Bersifat riang gembira.

2. Bersemangat.

3. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan diawali dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do).

Tangga nada minor adalah salah satu tangga nada díatonik yang tersusun oleh 8 not. Tangga nada minor memiliki kesan sedih dan kurang bersemangat. Ciri-cirinya terurai sebagai berikut.

1. Bersifat sedih.

2. Kurang bersemangat.

3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A

4. Mempunyai pola interval: 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1

Tangga nada minor dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis tersebut ialah tangga nada minor asli, tangga nada minor harmonis, dan tangga nada minor melodis.

Tari berpasangan adalah bentuk tarian yang ditarikan oleh dua orang penari, baik sesama jenis maupun berlawanan jenis. Gerak tarinya saling mengisi dan melengkapi dan ada interaksi antara penari yang satu dan penari pasangannya sehingga terdapat respons dan kesepakatan gerak yang baik. Tari berpasangan ada beberapa kelompok, yaitu tari berpasangan putri halus, tari berpasangan putri lincah, tari berpasangan putra putri, tari berpasangan putra gagah, dan tari berpasangan putra halus.

Unsur-unsur tari terdiri dari 2 unsur yaitu unsur utama dan unsur tambahan. Unsur utama merupakan unsur pokok dan esensial yang melekat pada sebuah tarian, unsur utama memiliki 3 unsur, yaitu wiraga, wirama, wirasa Wiraga berarti raga, dalam hal ini seni tari biasanya dikenal dengan adanya gerakan. Wirama adalah musik, musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Wirasa adalah rasa, yaitu kemampuan untuk mengeskpresikan dan menjiwai tarian tersebut dari pendalaman karakter dan juga mimik wajah.

Unsur tambahan merupakan pelengkap dari unsur utama, tetapi walaupun demikian unsur ini tidak dapat diabaikan karena sebuah di dalam tarian unsur ini sangat penting. Unsur tambahan pada tari, yaitu tata rias dan kostum, pola lantai, setting panggung, properti, lighting atau pencahayaan, dan tempat pertunjukan.

Karya tari berpasangan Nusantara diciptakan dengan memiliki perbedaan dengan tari yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi tema, unsur tari, maupun unsur-unsur pendukungnya. Perbedaan-perbedaan tersebut yang membuat keunikan tarian tiap daerah di Nusantara.

Patung merupakan salah satu karya seni rupa tiga dimensi. Hal ini dikarenakan patung memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi (volume) serta dapat dinikmati dari segala arah. Ciri-ciri patung, yaitu berbentuk 3 dimensi atau memiliki panjang, lebar, dan tinggi, dapat dilihat dari segala arah, memiliki tekstur, memiliki warna, dan memiliki bentuk.

Jenis patung dilihat dari cara pembuatannya, yaitu arca dan relief. Jenis patung dilihat dari posisinya, yaitu patung free standing, patung zonde, patung boss, patung torso. Jenis patung dilihat dari fungsinya, yaitu patung monumen, patung sebagai lambang pemujaan (sakral), miniatur, dan patung dekorasi. Patung dapat dibuat dari berbagai bahan seperti bahan lunak, bahan sedang, bahan keras, atau bahan cor

Teknik pembuatan patung dengan benar, yaitu teknik butsir, teknik pahat, teknik merakit, teknik cetak atau cor, teknik membentuk, dan teknik modeling.

Hasil karya seni patung dapat dipresentasikan melalui suatu pameran. Pameran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan hasil suatu usaha kepada masyarakat luas. Hasil karya yang biasa dijadikan objek pameran dapat berupa karya seni rupa dan berbagai kerajinan tangan. Sebelum pameran dilaksanakan, sebaiknya penyelenggaraan pameran direncanakan dengan baik agar dapat berhasil dengan sukses.

Demikian postingan dari sekodas.com yang menyajikan Rangkuman Tema 7 Kepemimpinan Kelas 6 SD Mapel SBdP. Rangkuman sekodas ini rujukan dari Modul Tema 7 Kelas 6 SD yang dikemas sedemikian lagi agar mudah dipelajari buat adik-adik. Semoga bermanfaat. Silahkan baca-baca postingan sekodas yang lainnya.

Lengkap Rangkuman Tema 3 Kelas 6 SD Semester 2 semua Mapel

Selalu ikuti kami di Google News pada link berikut ini

Sekodas News